Selasa, 30 Juni 2009

Test Drive Toyota All New Corolla Altis 2.0 V - Sedan Nyaman Setengah Sporty

Test Drive Toyota All New Corolla Altis 2.0 V - Sedan Nyaman Setengah SportySebagai varian tertinggi di jajaran Altis, Corolla Altis 2.0 V A/T mendapat suntikan tenaga segar dari mesin anyar 3ZR-FE. Performanya? Makin kencang.

Sekilas, tidak ada yang berubah dari penampilan luar sedan seharga Rp 372,5 juta itu. Aura perpaduan Altis baru dan Camry sangat melekat.Yang cukup mencolok adalah grill model mesh. Selain kesan sporty makin mengental, sisi aerodinamika juga lebih menonjol. Motif sarang tawon plus bingkai berlapis chrome cukup rapi, tak ada lagi dual-horizontal bar.

Kesan sporty stylish terasa. begitu pintu dibuka dan duduk di belakang kemudi. Ibarat hotel, Altis 2.0 sudah bertabur ornamen bintang lima. Jok kulit warna beige serta panel kayu di konsol tengah dan trim pintu membuatnya elegan. Aura sporty terasa di lingkar kemudi 3-spoke yang dilengkapi fitur pengatur audio, paddle shift dan cruise control.

Kenyamanan di kabin terkesan eksklusif berkat layar monitor touch-screen 7 inci head unit double DIN yang menyediakan radio/CD/DVD/MP3/WMA plus AUX input dan fasilitas navigasi GPS (optional). Untuk mengaktifkan navigation box serta installation kit GPS, cukup menambah Rp 9 jutaan.

Posisi mengemudi Altis terbaru memang nyaman, apalagi dilengkapi sistem pengaturan posisi setir model tilt dan telescopic. Menghidupkan mesinnya tak lagi menggunakan kunci manual biasa, cukup menekan tombol Start/Stop.

Urusan performa di atas kertas, Altis bermesin "noceng" (2.000 cc) ini sudah pasti unggul ketimbang varian bermesin 1.800 cc. Angka tenaganya 153 dk di putaran 5.600 rpm, lebih besar 9 dk dari pendahulunya. Ini adalah mesin terbaru generasi Corolla yang sudah dilengkapi Dual VVT-i.

Dual VVT-i berarti konfigurasi langkah piston lebih besar daripada diameternya,memungkinkan mesin menghasilkan torsi besar pada rpm rendah. Hasilnya cukup mengesankan. Entakan tenaga terasa sekali sejak putaran bawah.

Pengemudi dibuat tercekam ketika gas dimainkan. Respons akselerasi sangat cepat, jauh melebihi pendahulunya. Ini berguna sekali saat pengemudi membutuhkan akselerasi mendadak ataupun ingin mendahului kendaraan lain. Mesin mampu menyajikan tenaga instan tanpa menunggu putaran mesin meningkat ke rpm tinggi.

Kompensasi tenaga pada konsumsi BBM lumayan. Altis masih sanggup "nenggak" bensin oktan 92 (Pertamax) 9-10 liter pemakaian dalam kota. Luar kota diperkirakan antara 1:11-13.

Tapi itu memang konsekuensi. Ingin ngebut hendaknya enggak mikir bensin bukan? Untuk menunjang penyuka kebut-kebutan, ada paddle shift di balik setir. Tidak perlu repot mencolek tuas transmisi untuk memindahkan gigi secara manual. Gearbox Super ECT yang sudah pintar kini lebih cerdik.

Perbedaan pada posisi D dan S berpengaruh pada tarikan. Kick down pada kedua posisi ini mampu mengekstrak tenaga dengan baik. Fitur Hill Sensing Control System menahan gigi 3 saat menghadapi turunan kencang dengan tuas pada posisi D.

Suspensi? Sudahlah,pasti enak, khas Corolla yang dikenal cukup nyaman. Perpaduan suspensi Mc-Pherson strut plus coil spring & stabilizer bar (depan) dengan torsion, beam plus coil spring & stabilizer menghasilkan rasa nyaman bagi penumpang belakang. Tapi ada satu yang mengganggu. Suara ban dan kekedapan yang mungkin harus membuat kita sedikit lebih bersabar.

Senin, 22 Juni 2009

Kijang Innova Kuasai 80 % Pasar MPV Medium

Kijang Innova Kuasai 80 % Pasar MPV MediumPangsa pasar Kijang Innova di mobil serba guna, (MPV) kelas medium tak tergoyahkan. Sepanjang Januari sampai Mei 2009, produk andalan Toyota ini mampu menguasai pasar 80 persen dengan angka penjualan 12.432 unit.

"Kijang Innova tetap menjadi pilihan utama bagi keluarga Indonesia karena memiliki faktor 'i' atau faktor Indonesia. Karena Kijang Innova dibuat berdasarkan keinginan dan kebutuhan keluarga di Indonesia," kata Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan, dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (18/6).

Menurutnya faktor 'i' pada Kijang Innova memang menjadikannya kendaraan ini ramah terhadap keluarga Indonesia. "Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya angka penjualan Kijang Innova setiap tahunnya," ucapnya.

Sejak tahun 2006, papar Johnny, penjualan ritel Kijang Innova di Indonesia terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Di tahun 2006 penjualan ritel Kijang Innova sebanyak 40.451 unit, kemudian di tahun 2007 meningkat menjadi 41.063 unit dan di tahun 2008 meningkat kembali menjadi 50.614 unit.

Ia mengatakan faktor 'i' atau faktor 'Indonesia' yang ada di dalam Kijang Innova merupakan ciri khusus yang tidak dimiliki oleh kendaraan manapun di Indonesia. Karena semua keinginan dan kebutuhan akan mobil keluarga yang ideal bagi keluarga Indonesia ada di dalam Kijang Innova. "Kapasitas yang banyak hingga 8 penumpang, ground clearance yang tinggi, kenyamanan, lapang, performance yang tangguh, kemewahan dan semua keinginan keluarga Indonesia terwujud di Kijang Innova."

Johnny menggambarkan, sebelum mengeluarkan produk andalan tersebut, Tim Toyota pernah pernah ke Sumatra untuk melakukan riset. Mereka bilang ingin kendaraan yang tinggi karena jalanan di Sumatra agak bergelombang.

Kemudian, pihak Toyota juga ke daerah Jawa. Orang Solo mengatakan ingin kendaraan yang tidak terlalu tinggi agar mereka tetap mudah naik dan turun ketika menggunakan kain kebaya. Dan juga orang Indonesia menginginkan mobil yang lapang dan dapat memuat orang banyak.

Sabtu, 06 Juni 2009

Membongkar Rahasia VVT-i Innova

VVT-i InnovaMembongkar Rahasia VVT-i Toyota Kijang Innova - VVT-i, atau lengkapnya variable valve timing-intelligent, adalah teknologi untuk membuat katup isap atau masuk bisa bekerja fleksibel atau luwes sesuai dengan putaran mesin. Dengan demikian, selain membuat kerja mesin makin efisien, masalah yang dihadapi pada putaran rendah dan tinggi pada mesin non-VVT-i bisa diatasi. Membongkar Rahasia VVT-i Innova.

Katup pada mesin bisa disamakan pintu pada rumah atau gedung. Nah, kalau orang yang akan masuk sedikit, pintu tidak perlu dibuka lama. Tujuannya agar yang masuk benar-benar yang dibutuhkan. Tetapi, bila orang yang akan masuk banyak, pintu harus dibuka lebih cepat atau awal dan ditutup lebih lama. 

Waktu Katup
Saat bekerja pada putaran rendah, mesin memerlukan campuran udara dan bahan bakar yang lebih sedikit. Maklum, tenaga yang harus dihasilkan juga tidak perlu besar. Kendati begitu, gas ditekan lebih dalam, jumlah bahan bakar dan udara yang masuk ke mesin bertambah banyak.

Dengan makin banyak massa udara dan bahan bakar masuk ke dalam mesin dan kemudian dibakar, makin besar tenaga yang dihasilkan. Selanjutnya hal itu dimanfaatkan agar kendaraan melaju pada kecepatan lebih tinggi.

Nah, selama ini, pada mesin non-VVT-i atau konvensional, waktu buka dan tutup katup isap selalu sama, baik saat mesin bekerja pada putaran rendah, maupun tinggi. Kondisi seperti ini tentu saja membuat mesin tidak bisa bekerja optimal dan efisien, baik pada putaran rendah, maupun tinggi.

Bila salah satu diutamakan, misalnya putaran tinggi, seperti mesin balap jadul, pada putaran rendah mesin akan “mbrebet”. Selain itu juga boros konsumsi bahan bakar. Sebaliknya, bila hanya putaran rendah, kerja mesin pada putaran tinggi jadi memble. Solusinya, ya VVT-i!

Dengan adanya VVT-i, saat mesin bekerja pada putaran rendah, waktu buka katup isap tidak perlu lama. Waktu buka katup diperlambat dan tutupnya dipercepat. Toh, bahan bakar yang diperlukan mesin sedikit.

Selanjutnya, bila pedal gas ditekan, hal itu menyebabkan kebutuhan mesin terhadap bahan bakar dan udara makin besar. Katup pun membuka lebih cepat dan waktu menutup diperlambat. Artinya, waktu buka katup lebih lama. Dengan demikian, jumlah udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam mesin jadi lebih banyak. 

Kendali Komputer
Untuk bisa membuat katup isap membuka dan menutup sesuai dengan kondisi kerja mesin, pada sistem poros kem katup ditambahkan mekanisme VVT-i. Rangkai komponennya antara lain timing rotor, rumah, dan baling-baling (fan) controler, dan katup spul. Semunya disatukan pada poros kem isap. 

Controler VVT-i bergerak memutar atau menggeser posisi poros kem. Hasilnya, posisi poros kem berubah. Hal ini menyebabkan waktu buka katup berubah, jadi cepat atau lambat. Controler VVT-i bekerja atas tekanan oli dari katup spul (spool valve) yang mengalirkan ke baling-baling.

Kerja katup spul ini dikendalikan oleh komputer mesin. Komputer mengatur kerja katup spul (tipe solenoid) berdasarkan berbagai informasi yang diterima dari sensor-sensor mesin lain. Dengan demikian, pengaturan pembukaan katup lebih cepat atau lambat jadi lebih efisien dan efektif.

Sistem yang lebih canggih dari VVT-i adalah VVTL-i (variable valve timing and lift-intelligent). Pada sistem, ini bukan hanya waktu buka dan tutup katup isap yang bisa dikontrol sesuai dengan putaran mesin, juga tinggi angkatnya.

Pada putaran tinggi, katup terangkat lebih tinggi. Sementara itu, pada putaran rendah, katup terangkat lebih rendah dari dudukannya. Dengan demikian, selain efisien, hal itu juga menghasilkan tenaga mesin yang mumpuni, baik pada putaran rendah, maupun tinggi. VVTL-i digunakan Toyota pada Celica. Membongkar Rahasia VVT-i Toyota Kijang Innova.